DUMAI - DumaiPortal.com – Petugas Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun tangkap kapal yang tengah bersandar di pelabuhan rakyat Sungai Mesjid. Kapal ini bermaksud membawa ratusan ton rotan ke Langsa, Nangro Aceh Darusallam. Namun, entah dengan alasan apa-apa, petugas menyeret kapal tersebut.
KLM Berkat Sejati GT 147 ditangkap Sabtu (27/4) malam pekan lalu di pelra Sungai Dumai. Tetapi hingga Sabtu (4/5) kemarin, kapal itu masih berada di muara Sungai Dumai. Saat mau ditarik ke Tanjung Balai Karimun, kapal itu kandas di muara sungai.
Keterangan yang dihimpun, kapal itu ditangkap petugas patroli BC Lumba-lumba, Sabtu (27/4) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu, kapal yang dinakhodai oleh Ami Amri ini tengah bersandar di pelabuhan rakyat, Sungai Mesjid, menunggu dokumen berlayar untuk diberangkatkan menuju Langsa.
Empat orang petugas yang datang langsung memotong tali tambat. Tanpa sepengetahuan nahkoda atau agen, kapal langsung diseret. “Saat itu saya masih berada di rumah. Kapal bersandar di pelabuhan sembari menunggu dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dari Syahbandar. Saat diberi informasi bahwa kapal diambil alih secara paksa oleh petugas, tanpa memberitahukan sepatah kata pun alasan penangkapan,” kata Ami Amri, nahkoda KLM Berkat Sejati.
Kejanggalan penangkapan yang dilakukan petugas BC juga disaksikan Cecep, pengelola pelabuhan rakyat Sungai Mesjid. Ia melihat petugas KPPBC Tanjung Balai Karimun, bersenjatakan lengkap, turun dari kapalnya dan menaiki KLM Berkat Sejati.
"Tanpa mengucapkan sepatah katapun, petugas langsung memotong tali tambat dan mengambil alih kapal. ABK yang ada di dalam kapal pun terkejut. Tapi mereka tidak berani bertanya, petugas itu pakai senjata lengkap," tuturnya.
Cecep mengaku sempat berdebat dengan petugas BC di atas kapal. Namun itu tidak berlangsung lama, karena tiba-tiba kapal bergerak meninggalkan persandarannya menuju ke muara sungai. Kejadian ini langsung dilaporkannya kepada agen dan pemilik kapal.
Maksud petugas menyeret kapal ke Karimun tidak kesampaian. Saat melewati muara Sungai Dumai, kapal dengan muatan sekitar 200 ton rotan kandas dan tidak bisa bergerak.
Dikonfirmasi wartawan, Sabtu (4/5) di atas kapal KLM Berkat Sejati, petugas patroli Lumba-Lumba BC Tanjung Balai Karimun, menolak memberikan keterangan. "Saya hanya petugas penjaga di sini. Saya tidak berwenang memberikan keterangan," ujar Pamujo yang mengaku sebagai komandan jaga.
Pamujo bersama tiga petugas lainnya menongkrongi kapal itu. Menggunakan sejumlah buruh angkat, muatan KLM Berkat Sejati dipindah ke kapal lain yang lebih kecil. “Biar muatannya berkurang agar bisa lepas dari beting ini,” katanya seperti dilansir riaupos.co.
Ami Amri menyangkal rotan itu akan dibawa ke Malaysia. "Rotan ini akan dibawa ke Langsa, Aceh," ujarnya seraya memperlihatkan Faktur Angkutan Hasil Hutan Bukan Kayu No Seri: PS.0710.A.000016, Surat Persetujuan Berlayar No C1/KSOP.I/846/IV/2013 yang dikeluarkan petugas Kesyahbandaran Dumai serta manifest barang.(dpo01)
Judul : Patroli BC Karimun Tangkap Kapal Lagi Bersandar
Deskripsi : DUMAI - DumaiPortal.com – Petugas Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun tangkap kapal yang tengah bersandar di pelabuhan rakyat Sungai Mesjid....