Selasa 19 Februari 2013 publik Indonesia disuguhi sebuah hasil survei yang cukup kontroversial. Bahkan situs berita "Tempo.co" memuatnya dengan judul yang sangat tendensius "Demokrat dan PKS Dianggap Juara Korupsi".
Survei dilakukan oleh Lembaga Survei Jakarta (LSJ) melibatkan 1.225 responden dari 33 propinsi. Menurut hasil survei ini, elektabilitas Partai Demokrat dan PKS mengalami "terjun bebas". Konon sebanyak 67 persen responden meyakini Partai Demokrat sebagai partai terkorup. Dalam survei yang sama, PKS masuk sebagai partai besar kedua sebagai yang terkorup," ujar Direktur LSJ Rendi Kurnia saat memaparkan hasil surveinya.
Terhadap hasil survei semacam ini, akal sehat kita seolah terusik. Bahkan pada batas tertentu survei ini mirip lelucon. Betapa tidak, 14 tahun PKS berdiri menjadi sebuah partai, sejauh ini masih dikenal sebagai partai paling bersih, namun hanya karena satu kadernya menjadi tersangka dan itupun belum terbukti di pengadilan, hasil survei sudah menempatkan PKS sebagai partai terkorup nomer dua setelah Partai Demokrat.
Kalaupun bukan upaya menggiring opini negatif tentang PKS, survei LSJ ini jelas bertentangan dengan fakta di lapangan. Berdasrkan temuan ICW, Kader Partai Golkar merupakan yang terbanyak melakukan tindak pidana korupsi selama tahun 2012. Disusul Partai Demokrat, kemudian Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Kader Partai Golkar yang banyak terjerat kasus korupsi ada 14 kader. Diposisi kedua, Partai Demokrat dengan 10 kader, dan disusul PAN dan PDIP dengan 8 kasus," kata Apung Widadi, Peneliti Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Jumat, 28 Desember (http://www.infoindo.com/20121228173437-read-icw-golkar-partai-terkorup-2012).
Publik patut mempertanyakan akurasi hasil survei LSJ tersebut. Bahkan pada batas tertentu, bisa saja publik menganggap bahwa survei ini memang dirancang untuk memojokan PKS. Tahun 2013 ini merupakan tahun politik. Pada tahun-tahun seperti ini, apapun bisa terjadi. Setelah upaya menghancurkan PKS dirasa gagal melalui kasus Impor Daging Sapi, kini lawan-lawan politik melanjutkan makarnya melalui survei.
Lihatlah, setelah kasus Impor Daging Sapi mengemuka, bukannya PKS hancur, justru mesin partai seolah langsung mengalami pemanasan. Di saat partai lain masih "adem" mesin partainya, bahkan ada yang sedang disibukan dengan perpecahan internal, justru gara-gara kasus ini PKS berhasil menjadikannya sebagai momentum untuk memperkuat basis dukungan. Dari sabang sampai merauke PKS berhasil mengkonsolidasikan barisannya menjadi semakin rapi. Bahkan banyak dijumpai, kader yang sudah lama "lepas" dari PKS, pasca kasus ini justru mereka berbondong-bondong kembali kepada barisan partai dakwah ini.
Kegagalan ini membuat lawan-lawan politik memutar otak mencari strategi lain. Rupanya kini mereka memilih "survei" untuk menenggelamkan PKS. Namun niscaya usaha ini akan gagal, mengingat hasil surveinya tidak masuk akal bahkan terkesan konyol.
Kita harus ingat dengan hukum alam, ketika suatu partikel ditekan lebih tinggi, maka partikel tersebut akan bergerak semakin cepat dan menghasilkan energi kinetik yang semakin besar. Jadi kepada lawan-lawan politik, silahkan kalian menyusun makar untuk terus menekan kami, dan lihatlah energi kami akan melucut semakin besar.(Rony)
www.pksbanguntapan.com
Judul : Wow, PKS Juara Korupsi !!!
Deskripsi : Selasa 19 Februari 2013 publik Indonesia disuguhi sebuah hasil survei yang cukup kontroversial. Bahkan situs berita "Tempo.co" me...