DUMAI - DumaiPortal.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dumai dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Dumai meminta aparat mengusut secara tuntas kasus dugaan pengancaman terhadap M. Syahrul Aidi, Pemimpin Umum Media Pesisir Pos, yang ditenggarai terkait pemberitaan di Pesisir Pos yang memuat judul utama Syahbandar & BC Lindungi Importir dengan sub judul Dituding Pemicu Penyeludupan Merajalela terbitan tanggal 25 Oktober 2012.
Ketua HMI Cabang Dumai, Erik kepada sejumlah wartawan, Senin (5/11/12) menegaskan aksi teror atau premanisme yang dialami oleh Syahrul yang juga mantan Sekretaris Umum HMI Cabang Dumai dan Ketua Badko HMI Riau-Kepri, merupakan salah satu upaya untuk mengekang kebebasan wartawan menjalankan profesinya. Tidak itu saja, bagian lainnya juga menyerang sisi psikologis.
“Biasanya pola-pola seperti ini sangat ampuh untuk mematikan kreatifitas dan mengekang kebebasan seseorang yang dilindungi oleh Undang-Undang. Ini merupakan pola yang tidak sehat dan merupakan bagian dari tindak kejahatan yang mesti ditindak tegas. Sebagaimana kasus yang menimpa Syahrul, seharusnya aparat cepat bersikap untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Jangan sampai ada kesan terjadinya pembiaran,” tegas Ketua HMI Cabang Dumai.
Seharusnya jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dapat menempuh jalur hukum atau sesuai dengan UU No. 40 tahun 1999 Tentang Pers, bukan dengan cara-cara premanisme.
“Peranan aparat kepolisian dan pihak terkait lainnya sangat berperan besar mendukung kebebasan pers di negeri ini. Oleh karenanya, siapa saja yang menghalangi kebebasan itu apalagi dengan menggunakan cara-cara premanisme harus ditindak tegas, baik itu dilakukan secara perseorangan maupun dilakukan oleh kelompok tertentu yang teroganisir,” kata Erik.
Dukungan yang sama juga datang dari Wakil Ketua KAHMI Dumai, Ir Soni Adya Putra. Ditegaskannya, KAHMI Dumai siap memberikan dukungan moril terhadap Syahrul notabene juga pengurus KAHMI Dumai dalam menghadapi kasus pengancaman terhadap dirinya.
“Kita siap memberikan dukungan terhadap Syahrul dalam menghadapi persoalan ini. Langkah hukum yang dilakukan seharusnya didukung penuh oleh semua pihak, khususnya aparat hukum untuk menuntaskan kasus ini. Olehkarenanya, pihak kepolisian harus serius dan segera mengusut tuntas, bahkan diharapkan dapat membongkar siapa sutradara dibalik kejadian ini,” tegas Soni.
Menurut sepengetahuannya, kasus intimidasi dan premanisme sudah berulangkali dialami oleh kalangan jurnalis. Soni berpendapat, jika semua pihak dapat mendukung kerja rekan-rekan jurnalis maka kejadian serupa bisa diminimalisir.
Judul : Aparat Hukum Diminta Usut Teror Wartawan
Deskripsi : DUMAI - DumaiPortal.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dumai dan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Dumai meminta apara...