PASIRPANGARAIAN - Mengatasi krisis listrik di Rokan Hulu, pemerintah daerah telah mengajukan anggaran sebesar Rp50 miliar, untuk merealisasikan generator pembangkit listrik, tenaga limbah kelapa sawit.
Bila usulan permintaan tersebut disetujui setidaknya Rokan Hulu, akan mendapat tambahan daya listrik 2 MW.
Krisis listrik yang masih dialami Kabupaten Rohul, disebabkan kekurangan pasokan daya listrik. Kondisi ini menjadi perhatian serius dari Pemkab Rokan Hulu, setelah gagal masuk dalam daerah perencanaan krisis listrik nasional PLN Wilayah Riau.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Rohul Bisman B SSi MM menyebutkan, berbagai terobosan untuk mengatasi krisis listrik terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Saat ini, Rokan Hulu hanya memiliki daya listrik sebesar 27 MW yang dipasok dari luar daerah yakni PLTA Koto Panjang dan Muara Takus serta suplai dari beberapa PLTD yang ada.
Menurutnya, pemerintah daerah merencanakan membangun pembangkit listrik alternatif sebagai solusi krisis listrik di Rokan Hulu.
‘’Kita telah mengajukan proposal pengadaan pembangkit lisrtrik tenaga limbah sawit, senilai Rp50 miliar kepada Kementerian ESDM dalam APBN tahun 2013. Bila permintaan tersebut terealisasi, Distamben optimis krisis listrik yang terjadi di Rokan Hulu, benar-benar dapat teratasi. Dalam artian, kebutuhan listrik di pedesaan di daerah ini akan terpenuhi,’’ ungkap Kadistamben Rohul Bisman B SSi MM kepada wartawan, Sabtu (28/4) di Pasirpengaraian.
Dikatakannya, satu unit pembangkit listrik tenaga limbah ini, diharapkan mampu menghasilkan daya listrik sebesar 2 megawatt.
Untuk mempermudah pasokan bahan bakar, pembangkit listrik tenaga limbah ini rencananya akan ditempatkan di daerah terdekat dengan perusahaan kelapa sawit, seperti di Kepenuhan dan Kepenuhan Hulu dan perusahaan perkebunan di kecamatan lain.
Bisman menyebutkan, uji coba mesin genetor baru di PLTD Tanjung Belit, Kecamatan Rambah dengan kapasitas 4 MW, Kamis (26/4) kemarin, sudah terkoneksi dengan PLTD Sungai Kuning Kecamatan Rambah Samo yang dilakukan pihak PLN.
Uji coba interkoneksi PLTD Tanjung Belit ke PLTD Sungai Kuning berlangsung sukses, dan tidak ada kendala serta masalah. Dengan harapan, krisis listrik yang terjadi di Rohul, dapat teratasi,’’ ujarnya.
Dia menyebutkan, Distamben akan bekerja sama dengan PLN Rayon Pasirpengaraian, untuk mengoperasikan PLTD Tanjung Belit yang kapasistasnya direncanakan 7 MW. Untuk mengetahui sistem kerja mesin pembangkit, dilakukan uji coba sebelum dioperasikan maksimal.
‘’Sebelum dialirkan ke rumah warga, dilakukan uji coba interkoneksi tersebut. Bila tidak ada permasalahan dalam uji coba interkoneksi dari PLTD Tanjung Belit dengan PLTD Sungai Kuning, nantinya dapat menutupi kebutuhan listrik untuk masyarakat pedesaan yang kini mencapai 82 persen,’’ katanya seperti dikutip Riaupos.co.
Bisman menambahkan, PLTD Tanjung Belit mampu memproduksi daya 4 MW, dari 5 generator listrik yang ada. Untuk 2 generator lainya baru datang Juli mendatang, karena dalam tahap proses tender di PLN.(rpc)
Judul : Rohul Bangun Generator Limbah Sawit
Deskripsi : PASIRPANGARAIAN - Mengatasi krisis listrik di Rokan Hulu, pemerintah daerah telah mengajukan anggaran sebesar Rp50 miliar, untuk merealisasi...
