Persiba Bantul sedang bernasib apes. Sudah jauh-jauh datang ke Jawa Timur untuk menghadapi Persibo Bojonegoro, tapi ternyata tuan rumah tidak siap menggelar laga di lanjutan kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2013. Alhasil, kehadiran Nopendi dan kawan-kawan di Bojonegoro pun sia-sia belaka karena laga batal dilaksanakan. Untuk kesekian kalinya, Persibo tidak mampu melakoni pertandingan.
Tak pelak, Laskar Sultan Agung pun kecewa. Padahal, tim asal Kabupaten Bantul, Yogyakarta, ini sudah membawa 18 pemain dan ofisial tim yang sudah siap tempur di kandang Persibo Bojonegoro. Tapi apa lacur, laga tidak pernah terlaksana gara-gara ulah tuan rumah.
“Kita sudah terlanjur datang ke Bojonegoro, ternyata tuan rumah Persibo tidak siap menjamu kita. Akhirnya pertandingan dibatalkan,” keluh Sekretaris Persiba Bantul, Wikan Werdo Kisworo, Minggu (9/6/2013).
Wikan Werdo Kisworo pun menandaskan, Persiba Bantul tidak mau jika laga melawan Persibo digelar di waktu lain. Pasalnya, tim asal Kota Geplak ini sudah datang ke Bojonegoro dan siap menghadapi Persibo. Apalagi laga kali ini adalah untuk kedua kalinya tertunda. Seharusnya, kata Wikan Werdo Kisworo, Persiba Bantul memperoleh kemenangan WO.
“Tidak bisa seperti itu (ditunda lagi). Lha wong kita sudah datang dan siap main kok,” tandas Wikan Werdo Kisworo.
“Aturannya harusnya menang WO. Namun kami belum berani memastikan karena belum ada keputusan resmi dari PT LPIS. Kita tunggu saja apa keputusannya,” lanjutnya.
Manajemen Persibo Bojonegoro sendiri mengakui bahwa pihaknya memang tak mampu menggelar laga karena masalah finansial. Persibo harus mengeluarkan uang sebesar 150 juta sampai 200 juta jika ingin menggelar pertandingan kandang.
“Sudah diputuskan, bila pertandingan dilepas dan kita sudah membicarakan kepada semua yang terlibat dalam pertandingan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Persibo, Lukman Wafi.
“Dana sebesar itu sangat berat bagi manajemen untuk dipenuhi saat ini. Apalagi, kami belum memiliki sumber dana permanen,” kilahnya.
