Pemerintah berupaya
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jelang Pemilu 2014,
dengan alasan untuk mengalihkan subsidi BBM untuk rakyat miskin.
Kenaikan
harga BBM bersubsidi yang selalu dilakukan jelang pemilu, jelas tak
menguntungkan rakyat. Demikian dikatakan Pengamat Politik dari
Universitas Indonesia Iberamsjah, saat berbincang dengan Sindonews,
Senin (17/6/2013).
"Saya rasa rakyat jelas tidak diuntungkan ya," tukas dia.
Meski
di kota besar BBM bersubsidi dinikmati oleh pengguna kendaraan bermotor
yang mayoritas dari kalangan mampu, namun menurut Iberasjah ini hanya
gambaran kecil dari 250 juta rakyat Indonesia yang tinggal di daerah
terpencil.
Misalnya saja nelayan, membutuhkan pasokan BBM untuk
dapat tetap mencari ikan di laut. Namun jika harga BBM bersubsidi naik,
tentu merugikan nelayan. "Kalau harga BBM naik apa yang akan terjadi,
itu jelas merugikan rakyat," kata dia.
Dia mengatakan, naiknya
harga BBM bersubsidi akan berdampak juga pada aspek sosial dimana harga
kebutuhan pokok juga akan naik, sehingga rakyat akan semakin sulit
memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Multiplayer efeknya adalah semua
akan naik, transportasi naik, harga sandang pangan naik, rakyat semakin
susah makan," tandasnya.
Dia menilai, kenaikan harga BBM
bersubsidi yang selalu naik jelang pemilu hanya menguntungkan elite
politik yang berkepentingan dalam Pemilu 2014. "Ya. Yang diuntungkan
elite politik, supaya mereka dapat memberikan bantuan kepada rakyat
kecil untuk pencitraan, tapi kenapa bantuan itu hanya diberikan hanya
sesaat jelang pemilu," ketus dia.
Sebagaimana diketahui,
pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi dengan alasan untuk
menyelamatkan APBN dan fiskal. "Mengapa (Kebijakan) ini saya ambil,
pemerintah ambil, saya tidak ingin membebani pemerintah yang akan
datang," kata SBY pada pidatonya di rapat kabinet terbatas internal
bidang perekonomian di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/6/2013).
Rencana
pemerintah ini akan memasuki masa pembahasan di DPR RI pekan ini, dan
SBY meyakini keputusan dapat segera disepakati oleh pemerintah dan DPR.
Sebagaimana yang diungkapkan MEnteri Koordinator bidang Perekonomian
Hatta Rajasa, kenaikan BBM bersubsidi diharapkan terjadi pada 17 Juni
2013 atau paling lambat akhir bulan ini.
"Kenaikan harga BBM
subsidi akan dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 17 Juni 2013 sesuai
berakhirnya pembahasan APBNP 2013," kata Hatta Rajasa, di Kantor
Presiden, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Judul : Harga BBM Naik, Untungkan Rakyat Atau Elite Politik?
Deskripsi : Pemerintah berupaya menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jelang Pemilu 2014, dengan alasan untuk mengalihkan subsidi BB...