Aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Islam Negeri di
depan kampusnya, jalan Sultan Alauddin, Makassar, berbuntut panjang.
Setelah beberapa jam lalu dipukul mundur oleh aparat polisi, giliran
warga sekitar kampus yang berhadapan dengan mahasiswa. Tiga motor
mahasiswa jadi korban pembakaran.
Merasa kesal dengan aksi mahasiswa sore sebelumnya yang menutup badan
jalan, warga sekitar Alauddin menyerbu kampus UIN pada malam hari.
Mereka melemparkan batu ke arah kampus, tempat mahasiswa bersembunyi
setelah disisir polisi.
Benturan antara kedua kelompok pun tak terhindarkan. Dari dalam
kampus, mahasiswa membalas serangan dengan batu. Berkali-kali juga
terdengar suara letusan, namun belum jelas dari mana asalnya.
Orang-orang yang tadinya tinggal menyaksikan bentrok, akhirnya
meninggalkan lokasi.
Situasi di kampus UIN beberapa kali kondusif, namun beberapa saat
berselang kembali mencekam. Sekitar pukul 20.00 WITA, bentrok mencapai
puncaknya. Warga yang menyerbu masuk ke dalam kampus, menarik keluar
tiga sepeda motor dari tempat parkir. Motor tersebut dibawa ke badan
jalan dan dibakar.
Belum jelas identitas pemilik motor itu. Pihak kampus juga belum
bersedia memberi keterangan kepada wartawan. Namun saat berita dihimpun,
bentrokan sudah mereda. Warga sudah meninggalkan lokasi.
Di saat bersamaan, juga terjadi dua bentrok lain antara warga dengan
mahasiswa. Masing-masing di Universitas Negeri Makassan Gunung Sari
serta
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Polisi belum memiliki data korban yang ditimbulkan.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal
Burhanuddin Andi, ditemui di depan Kampus UIN, menyayangkan bentrokan
yang terjadi. Padahal menurut dia, polisi sudah berusaha membubarkan
mahasiswa melalui petugas Pengendali Massa. "Berdasarkan kesepakatan
dengan pihak masing-masing kampus, unjuk rasa harus berakhir pukul enam.
Namun nyatanya terus berlanjut hingga kami terpaksa membubarkan,"
katanya.
Burhanuddin memastikan polisi telah menahan sekitar sepuluh mahasiswa
yang kedapatan membawa senjata tajam saat berdemonstrasi. Mereka kini
dibawa ke markas polisi. Mengenai pembakaran motor, ia membantah
pihaknya melakukan pembiaran. Sebab saat kejadian, konsentrasi aparat
terpecah di sejumlah kampus yang sama-sama bergejolak. "Itu di luar
kehendak kami."