Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 53 poin berkat aksi beli di seluruh lapisan saham. Indeks hanya butuh 2 poin lagi untuk mencapai level 5.000.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.710 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin Rp 9.720 per dolar AS.
Mengawali perdagangan, IHSG dibuka bertambah 19,843 poin (0,40%) ke level 4.965,096 mengikuti penguatan pasar global dan regional. Meski sudah naik tinggi, indeks masih bisa melaju.
Saham-saham lapis dua paling banyak jadi incaran aksi beli, tapi saham-saham unggulan juga tak mau ketinggalan. Dua sektor industri masih melemah, yaitu agrikultur dan aneka industri.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 35,574 poin (0,72%) ke level 4.980,827. Penguatan ini berkat aksi beli di saham-saham berkapitalisasi besar.
Aksi borong saham itu mendorong indeks menembus level intraday tertinggi IHSG sepanjang masa di level 4.998,654. Rekor ini ditembusnya menjelang penutupan perdagangan.
Rekor intraday tertinggi IHSG sebelumnya diraih pada perdagangan Rabu 3 April 2013 lalu di level 4.985,852. Setelah tembus rekor kala itu, indeks langsung mengalami koreksi.
Mengakhiri perdagangan, Rabu (17/4/2013), IHSG ditutup melonjak 53,400 poin (1,08%) ke level 4.998,653. Sementara Indeks LQ45 ditutup menanjak 9,473 poin (1,13%) ke level 847,894
Posisi IHSG tersebut merupakan rekor baru tertingginya sepanjang masa. Sebelumnya, rekor tertinggi IHSG berada di level 4.981,466 setelah naik 24,215 poin (0,49%) pada Rabu 3 April 2013 lalu.
Aksi beli banyak dilakukan investor domestik, tapi asing juga tak mau ketinggalan. Transaksi investor asing hingga sore hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 583,66 miliar di seluruh pasar.
Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 147.906 kali pada volume 5,932 miliar lembar saham senilai Rp 6,472 triliun. Sebanyak 151 saham naik, sisanya 105 saham turun, dan 104 saham stagnan.
Bursa-bursa di regional berakhir mixed cenderung melemah sore hari ini, padahal ada sentimen positif dari menguatnya pasar global kemarin. Hanya bursa Jepang dan Indonesia yang berhasil naik tinggi.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional hingga sore hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai menipis 1,05 poin (0,05%) ke level 2.193,80. �
- Indeks Hang Seng melemah 102,36 poin (0,47%) ke level 21.569,67. �
- Indeks Nikkei 225 melonjak 161,45 poin (1,22%) ke level 13.382,89. �
- Indeks Straits Times berkurang 2,39 poin (0,07%) ke level 3.289,19. �
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran
top gainers di antaranya Indocement (INTP) naik Rp 1.400 ke Rp 25.800, Sumber Energi (ITMA) naik Rp 1.125 ke Rp 5.640, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 850 ke Rp 19.000, dan Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 550 ke Rp 8.800.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori
top losers antara lain Bina Dana (ABDA) turun Rp 250 ke Rp 3.000, Unilever (UNVR) turun Rp 150 ke Rp 22.700, Surya Toto (TOTO) turun Rp 100 ke Rp 7.750, dan J Resources (PSAB) turun Rp 100 ke Rp 4.275.