Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa setelah menguat 13 poin. Pencetakan rekor kali ini berkat penguatan saham-saham lapis dua.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.715 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.710 per dolar AS.
Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 16,002 poin (0,32%) ke level 4.982,651. Berkat aksi ambil untung pasca cetak rekor tertingginya kemarin. Indeks pun gagal menembus level psikologis 5.000.
Pelaku pasar langsung melakukan aksi ambil untung setelah dapat tekanan dari pasar global dan regional. Tapi beberapa aksi beli selektif sempat mendorong indeks hingga tembus intraday tertingginya sepanjang sejarah di 5.012,638.
Rekor intraday tertinggi yang bisa diraih IHSG sebelumnya ada di level 4.998,653 pada penutupan perdagangan Rabu 17 April 2013 kemarin.
Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 1,768 poin (0,04%) ke level 5.000,421. Pergerakan indeks masih dalam rentang yang tipis.
Meski sempat lama bergerak di zona merah, indeks bisa menutup perdagangan dengan positif. Menjelang penutupan perdagangan, aksi beli mulai marak terjadi.
Menutup perdagangan, Kamis (18/4/2013), IHSG memguat 13,985 poin (0,28%) ke level 5.012,638. Sementara Indeks LQ45 naik 1,653 poin (0,19%) ke level 849,547.
Selain rekor intraday tertinggi, posisi IHSG di akhir perdagangan juga menetapkannya sebagai rekor tertinggi yang paling baru. Rekor tertinggi sebelumnya terjadi pada penutupan perdagangan kemarin.
Hanya satu sektor yang masih melemah, yaitu sektor infrastruktur. Sembilan sektor berhasil menguat berkat aksi beli, penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 140.470 kali pada volume 6,321 miliar lembar saham senilai Rp 6,634 triliun. Sebanyak 131 saham naik, sisanya 125 saham turun, dan 115 saham stagnan.
Bursa-bursa di regional menutup perdagangan dengan mixed sore hari ini. Pelemahan pasar saham global menjadi sentimen negatif yang menemani pergerakan bursa Asia hari ini.
Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional hingga sore hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai naik 3.81 poin (0,17%) ke level 2.197,60. �
- Indeks Hang Seng melemah 57,15 poin (0,26%) ke level 21.512,52. �
- Indeks Nikkei 225 anjlok 162,82 poin (1,22%) ke level 13.220,07. �
- Indeks Straits Times menipis 0,55 poin (0,02%) ke level 3.290,91. �
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran
top gainers di antaranya Sumber Energi (ITMA) naik Rp 1.100 ke Rp 6.750, Goodyear (GDYR) naik Rp 600 ke Rp 14.600, Lion Metal (LION) naik Rp 500 ke Rp 15.000, dan Ultra Jaya (ULTJ) naik Rp 375 ke Rp 3.900.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori
top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.350 ke Rp 51.650, Telkom (TLKM) turun Rp 450 ke Rp 11.550, Indocement (INTP) turun Rp 450 ke Rp 25.350, dan Garda Tujuh (GTBO) turun Rp 250 ke Rp 3.925.