DUMAI - DumaiPortal.com – Sama dengan di kota lainnya, di pasar Dumai daging pun menghilang. Pasar daging yang biasanya ramai, kini terlihat sepi.
Di Pasar Senggol dan Pasar Sri Mersing, Rabu (22/11/2012) pagi kemarin, los pasar daging tampak sepi. Di Pasar Sri Mersing yang dibiasanya dipenuhi belasan pedagang daging sapi dan kambing, kemarin hanya terlihat tiga pedagang yang berjualan. Pemandangan yang sama juga tampak di Pasar Senggol.
Kawasan los pasang daging yang biasa ramai dengan pembeli dan riau dengan suara pedagang memotong tulang dan daging, suasana demikian samasekali tidak terlihat. Meja-meja pedagang daging yang beralasankan ubin putih tampak masih bersih.
“Tidak ada daging yang bisa di jual. Ini hanya sisa daging kemarin,” tutur seorang pedagang daging di Pasar Senggol.
Karena terbatasnya daging di pasaran, harganya pun melambung. Di kedua pasar itu kemarin, harganya mencapai Rp80.000 hingga Rp100.000 per kg.
Berkembang informasi, para pedagang daging itu mogok berjualan. Sama halnya dengan yang dilakukan pedagang di Jakarta dan daerah lainnya.
“Katanya pedagang daging itu mogok. Harga tinggi tapi daging tidak ada,” tutur Marni, seorang pedagang barang kebutuhan harian di Pasar Sri Mersing.
Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Dumai, Ir Syafrizal, menyebutkan bahwa pedagang bukan mogok. Melainkan mereka tidak bisa berjualan karena tidak adanya pasokan daging. “Karena daging tidak ada, tentu mereka tidak bisa berjualan,” ujarnya.
Sebagian besar kebutuhan daging bagi warga Dumai didatangkan dari luar daerah. Selain itu juga mengandalkan daging impor. Setiap harinya, rata-rata kebutuhan daging bagi warga Dumai sebanyak 5 hingga 7 ekor sapi.(dpo)