DUMAI - DumaiPortal.com - Berbagai upaya dilakukan KLH untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup kota Dumai. Mulai dari pemantauan dengan memanjat pagar perusahaan hingga memberikan sanksi penghentian sementara operasional pelaku pengrusakan lingkungan.
Upaya Basri, kepala kantor LH kota Dumai tersebut justru menuai beragam kritikan baik dari kalangan DPRD, kelompok pecinta lingkungan maupun mahasiswa kota Dumai. Seperti yang diungkapkan oleh Mahadi salah seorang anggota DPRD dari Fraksi Demokrat Plus kepada awak media beberapa waktu lalu.
"Banyak kasus pencemaran yang terjadi di perairan Dumai, terutama di kawasan pelabuhan yang dikelola Pelindo I. Namun hingga kini tidak jelas penyelesaian yang dilaksanakan KLH Dumai,” ujarnya.
Sementara Eria Chandra, ketua HMI Cabang Dumai menilai Basri tidak mampu menjalankan tugas yang diembannya. Justru Erik menduga Basri bermain mata dengan PT Nagamas Palmoil Lestari. Karena itu, mereka meminta Basri segera hengkang dari posisinya sebagai Kepala Kantor Lingkungan Hidup Dumai.
Tuntutan kedua belah pihak tersebut di atas, belum bisa dijawab oleh basri selaku yang berwenang dalam penyelamatan lingkungan hidup. Basri, ketika dikonfirmasi DumaiPortal, Senin (20/05/2013) lewat pesan singkat mengatakan akan segera menjawab pernyataan yang menyudutkan pihaknya.
"Dalam minggu ini kita akan melakukan konfrensi ke sejumlah awak media terkait tumpahan minyak Refined Bleched Deodorant Palm Oil (RBDPO) milik PT Nagamas beberapa minggu lalu. Termasuk penghentian sementara paksa operasional perusahaan tersebut," terangnya. (dpo-03)
Judul : Terkait Pencemaran Lingkungan, Basri Akan Konfrensi Pers
Deskripsi : DUMAI - DumaiPortal.com - Berbagai upaya dilakukan KLH untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup kota Dumai. Mulai dari pemantauan denga...