Surabaya - Sistem subsidi BBM yang dilakukan pemerintah saat ini belum tepat, karena banyak orang mampu yang bebas menikmati subsidi BBM tersebut.
Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung mengatakan, harus ada cara baru yang diterapkan agar subsidi BBM tepat sasaran, namun tidak dengan kenaikan harga. Karena kenaikan harga BBM bakal makin menghantam orang miskin.
Saat ini orang kaya yang mempunyai kemampuan membeli barang, sehingga orang kayalah yang banyak menerima subsidi. "Sistem subsidi yang seperti sekarang ini menciderai 3 dasar hukum," kata pria yang akrab disapa dengan inisial CT ini, Jumat (19/4/2013).
Adapun tiga dasar hukum yang cidera dari kebijakan subsidi BBM saat ini adalah fundamental ekonomi, kedua undang-undang. "Dalam hukum perundang-undangan, subsidi BBM seharusnya kan diberikan kepada orang yang tidak mampu," tambah CT.
Kemudan terakhir adalah hukum agama. Menurut CT, zakat ataupun sedekah sebaiknya tidak diberikan kepada orang kaya.
Chairul Tanjung sekali lagi menegaskan, KEN pada dasarnya mengusulkan supaya subsidi BBM musti dikurangi. Hal ini supaya kucuran subsidi tidak salah tempat.
"Nah sekarang, mayoritas subsidi BBM diterima orang yang tidak berhak. Hampir 54 persen premium dikonsumsi oleh mobil pribadi," jelas CT.
Maka itu, CT mengimbau kepada masyarakat termasuk. Bilamana merasa mampu membeli mobil, janganlah ikut menikmati BBM bersubsidi.
Sudah waktunya subsidi BBM dikurangi. "Hapus subsidi BBM untuk orang kaya. Maka akan ada proses keseimbangan. Orang kaya akan terpengaruh sedikit, orang miskin tidak lagi terbebani. Maka terjadilah proses balancing yang baik," pungkas CT.
Judul : KEN Minta Orang Mampu Tak Beli Bensin Subsidi
Deskripsi : Surabaya - Sistem subsidi BBM yang dilakukan pemerintah saat ini belum tepat, karena banyak orang mampu yang bebas menikmati subsidi BBM ter...
