Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat terus mendorong keluarnya aturan mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC). Mobil murah ini menurut Hidayat tak akan membuat kuota BBM subsidi jebol.
Hidayat tidak menampik bahwa mobil murah ini bisa menggunakan BBM jenis premium yang disubsidi. Namun dia mengatakan, konsumsi BBM mobil ini sangat irit.
"LCGC itu diperketat spesifikasinya sedemikian rupa, sehingga sebagai green car dia itu bisa 1 liter 22km dibandingkan sekarang, itu bagus buat kita," ungkapnya pada acara Inacraft 2013, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2013)
Selain itu, Hidayat menambahkan pengguna mobil biasa kedepannya akan beralih menggunakan mobil murah. Pengguna pun, menurutnya akan lebih hemat dibandingkan harus memakai mobil biasa.
"Itu karena ada shifting ada peralihan, orang akan membeli mobil murah yang irit," pungkasnya.
Pemerintah memang berencana menaikkan harga bensin premium untuk mobil pribadi Rp 6.500/liter. Meski begitu, harga Rp 6.500/liter tetap mendapat subsidi Rp 3.000/liter. Jika mobil murah diluncurkan yang sekarang sudah inden ribuan unit, maka ancaman pembengkakan subsidi BBM tetap terjadi, apalagi mobil murah ini tak masalah menggunakan bensin premium.
Seperti diketahui program pengembangan mobil LCGC ini akan berlaku untuk semua industri di dalam negeri. Saat ini mobil yang sudah siap meluncur adalah produksi Astra lewat Toyota dan Daihatsu.
Dengan syarat mobil tersebut memenuhi kriteria yang telah ditetapkan antara lain untuk jenis kendaraan MPV 1.000-1.200 cc dengan konsumsi bahan bakar 20-22 km/liter, komponen lokal diharapkan pada tahun ke-6 sudah mencapai 80 persen termasuk pembuatan power train (engine, transmisi dan axle).
Judul : Dorong Aturan Mobil Murah, Menperin Yakin Subsidi BBM Tak Jebol
Deskripsi : Jakarta - Menteri Perindustrian MS Hidayat terus mendorong keluarnya aturan mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC). Mobil mu...